Halaman

Minggu, 17 Maret 2013

Sekolah vokasional di Wonogiri


Sekolah vokasional atau kejuruan (SMK) akhir-akhir ini cukup mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat. Perhatian pemerintah terhadap sekolah vokasional dapat dilihat dari banyaknya dukungan dana dan fasilitas yang diberikan kepada sekolah-sekolah vokasional di seluruh Indonesia. Sedangkan perhatian masyarakat ditunjukkan dengan semakin besarnya animo masyarakat masuk di sekolah vokasional. Perubahan cara pandang masyarakat terhadap SMK sudah berubah menuju arah yang lebih baik sehingga SMK tidak lagi dipandang sebelah mata.
Dahulu kesan umum yang melekat pada sekolah vokasional sangat buruk. Sebagian besar masyarakat Wonogiri menganggap SMK hanya sebagai sekolah bagi mereka yang memiliki tingkat kecerdasan pas-pasan. Hal ini karena mendaftar ke SMK merupakan pilihan terakhir siswa saat mereka tidak diterima di SMA. SMK dilabeli sebagai sekolah keterampilan yang mementingkan kerja tangan dan tidak membutuhkan orang yang pandai. Lulusan SMK dipandang tidak sehebat mereka yang lulusan SMA. Walaupun SMK setingkat dengan SMA namun lulusan SMK dipandang sebelah mata dan dianggap hanya setingkat dengan pekerja kasar.
Kesan yang kedua yaitu masyarakat menganggap bahwa siswa yang bersekolah di SMK adalah anak-anak dari orang tua yang tidak mampu. Mereka bersekolah di SMK dengan harapan setelah lulus dapat cepat bekerja dan dapat membantu ekonomi orang tuanya. SMK sering dipandang sebagai sekolah nomor dua. Pelajarannya sudah dijuruskan kepada keterampilan tertentu, sehingga dianggap sulit punya kesempatan bersaing masuk ke perguruan tinggi.
Namun dalam beberapa tahun terakhir ini, masyarakat di Wonogiri sudah mulai beralih pandangan tentang SMK. Mereka tidak lagi memandang SMK sebagai sekolah nomor dua namun justru menganggap SMK adalah sekolah yang mampu mencetak lulusan yang siap kerja, mandiri dengan mempunyai keterampilan khusus. Mereka mulai mengerti bahwa siswa lulusan SMK masih bisa memperdalam ilmunya dibangku perguruan tinggi sesuai dengan penjurusan yang mereka pilih di SMK.
Animo masyarakat Wonogiri meningkat untuk bersekolah di SMK. Hal ini terbukti dengan meningkatnya pendaftar calon peserta didik baru di SMK. Para pendaftar calon peserta didik baru selalu lebih banyak dibandingkan dengan kuota yang bisa diterima oleh SMK. Contohnya di SMK N I Wonogiri, jumlah pendaftar dari tahun ketahun selalu meningkat dan melebihi batas kuota yang diterima. Hal tersebut berbanding terbalik dengan pendaftar calon peserta didik baru di SMA. Contohnya di SMA Negeri 3 Wonogiri saja, jumlah pendaftar pada tahun ajaran baru 2012/2013 ini pendaftar sangat kurang dari kuota yang diterima. Kini masyarakat tidak ragu lagi untuk mendaftar ke SMK dan menjadikan SMK sebagai pilihan utama untuk meneruskan jenjang pendidikan.
Hal tersebut tentu dibarengi dengan adanya peningkatan mutu dan peningkatan kualitas lulusan yang dihasilkan SMK oleh pihak yang terkait. Banyaknya jurusan yang disediakanpun menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa yang ingin melanjutkan jenjang sekolah. Pada tahun 2009, Wonogiri membuka SMK baru yang merupakan pergantian SMA PGRI Wonogiri menjadi SMK Bhakti Mulia Wonogiri dengan jurusan farmasi. SMK tersebut menjadi satu-satunya SMK farmasi di Wonogiri. Respon masyarakat terhadap minat untuk jurusan farmasi tersebut cukup banyak.
Perkembangan jumlah SMK juga terjadi di Wonogiri. Setidaknya sekarang ini ada 41 SMK yang berdiri di kota gaplek ini. Dengan rincian 6 SMK negeri dan 35 SMK swasta. Daftar SMK yang ada di Wonogiri dapat dilihat di tabel dibawah ini, yaitu:
NO
NAMA SEKOLAH
STATUS
1
Swasta
2
Negeri
3
Swasta
4
Negeri
5
Swasta
6
Swasta
7
Swasta
8
Swasta
9
Swasta
10
Swasta
11
Swasta
12
Swasta
13
Swasta
14
Swasta
15
Swasta
16
Swasta
17
Swasta
18
Swasta
19
Swasta
20
Swasta
21
Swasta
22
Swasta
23
Swasta
24
Swasta
25
Swasta
26
Swasta
27
Negeri
28
Swasta
29
Negeri
30
Swasta
31
Swasta
32
Swasta
33
Swasta
34
Swasta
35
Negeri
36
Swasta
37
Negeri
38
Swasta
39
Swasta
40
Swasta
41
Swasta
SMK di Wonogiri menyediakan beragam program keahlian. Program keahlian tersebut antara lain:
1.      Program keahlian teknik, meliputi: teknik mesin (6 sekolah), teknik otomotif (19 sekolah), teknik bangunan (2 sekolah), teknik elektro (2 sekolah), teknik pelayaran (1 sekolah), teknik ketenagalistrikan (1 sekolah), dan teknik komputer dan jaringan (12 sekolah).
2.      Program keahlian kesehatan atau farmasi ada 1 sekolah.
3.      Program keahlian seni, kerajinan dan pariwisata, meliputi: pariwisata (2 sekolah), tata boga (1 sekolah), dan tata busana (3 sekolah).
4.      Program keahlian bisnis dan menejemen, meliputi: pemasaran (10 sekolah), keuangan (17 sekolah), dan administrasi (8 sekolah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar